September 22, 2008

Kutanyakan…


celoteh ini, Kado buat Ultah ke-6 UKM Seni el-izzah Univ. Yudharta Pasuruan.

Kau lihat mataku
Setiap tatapan mengamit tangis
Mengintai tawa yang layu
Dibalik hujan gerimis
Diterawang kabut dibalik jendela

Kau lihat Bibirku
Dari senyum ke senyum menetes luka
Tanpa kata yang tersisa
Mencabik luka yang menganga
Dari tanya yang terbentur kaca

Kau lihat tanganku
Setiap lambaian menyapu hampa
Mencengkeram semangat
Dari ranah yang berkarat

Kau lihat kakiku
Mengayun berat mendendang gemuruh hati
Merangsek sepi yang basa-basi
Bercanda dengan serpihan gelisah

Apakah sepi kemudian tak bertepi,
Gelap lalu semakin pekat,
Luka terus menganga,
Semangat akan semakin berkarat
dan dingin akan bekukan semua nestapa ini?
Ada pintu yang terbuka,
namun penghuninya ada dibalik tembok-tembok
yang tak tau kapan runtuh dan mengubur kebodohannya.
Hingga ia benar2 menemui keramaian dalam sepi

Kau dengar pamitku
Tersedu dalam gerimis mengumpat kesal
Bersama waktu tanpa gairah
Mengamati kecewa
Dari keeping jiwa yang melayang…

1 Comments:

Anonim mengatakan...

Hahahahaa... Ngomong langsung donk bang!!!
Eh, udah sering ya??!!! Maaf dehh.

Posting Komentar