celoteh ini, Kado buat Ultah ke-6 UKM Seni el-izzah Univ. Yudharta Pasuruan.
Kau lihat mataku
Setiap tatapan mengamit tangis
Mengintai tawa yang layu
Dibalik hujan gerimis
Diterawang kabut dibalik jendela
Kau lihat Bibirku
Dari senyum ke senyum menetes luka
Tanpa kata yang tersisa
Mencabik luka yang menganga
Dari tanya yang terbentur kaca
Kau lihat tanganku
Setiap lambaian menyapu hampa
Mencengkeram semangat
Dari ranah yang berkarat
Kau lihat kakiku
Mengayun berat mendendang gemuruh hati
Merangsek sepi yang basa-basi
Bercanda dengan serpihan gelisah
Apakah sepi kemudian tak bertepi,
Gelap lalu semakin pekat,
Luka terus menganga,
Semangat akan semakin berkarat
dan dingin akan bekukan semua nestapa ini?
Ada pintu yang terbuka,
namun penghuninya ada dibalik tembok-tembok
yang tak tau kapan runtuh dan mengubur kebodohannya.
Hingga ia benar2 menemui keramaian dalam sepi
Kau dengar pamitku
Tersedu dalam gerimis mengumpat kesal
Bersama waktu tanpa gairah
Mengamati kecewa
Dari keeping jiwa yang melayang…
September 22, 2008
Kutanyakan…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Comments:
Hahahahaa... Ngomong langsung donk bang!!!
Eh, udah sering ya??!!! Maaf dehh.
Posting Komentar